Welcome Text


SELAMAT DATANG DI BLOG NAUFAL ZUHDI ENJOY!!! .

Kamis, 19 Januari 2017

Desain Pemodelan Grafik dalam Penyajian Chart | BAB II


KONSEP DESAIN
PEMODELAN GRAFIK
GRAFIK DALAM
PENYAJIAN CHART
2.1 Desain
2.1.1 Proses perancangan gra s
diagram tersebut bisa diaplikasikan untuk bidang perancangan visual yang lain seperti: arsitektur, tekstil/fashion, produk, multimedia ,dll secara lebih detail, dijelaskan sbb:
Gambar 2.1: Urutan proses perancangan gra s
konsep adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang dituju. konsep bisa didapatkan daro pihak non gra s , antara lain ekonomi, politik, hukum budaya dll.yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual. Oleh karena itu design gra s menjadi design komunikasi visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visal contoh kasus: sebu
8
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART9
ah partai `x' politik ingin menampilkan logonya sesuai dengan karakter partai dan anggotanya. Dengan mempelajarikehidupan/karakter partai tersebut, seorang designer dapat membuat kriteriaseperti :bersemangat, kokoh, keanekaragaman, dan berkandaskan agama.
Media adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang dituju. konsep bisa didapatkan daro pihak non gra s , antara lain ekonomi, politik, hukum budaya dll.yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual. Oleh karena itu design gra s menjadi design komunikasi visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
Ide/Gagasan untuk mencari ide yang krearif diperlukan study banding, literatur wawasan yang luas diskusi, wawancara dll agar design bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapat ide, diperlukan suatu per'gila`an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan/membuat suatu hal yang kon ik/paradoks. contoh: slogan
persiapan Data berupa teks atau gabar terlebih dahulu harus kita pilahdan seleksi.Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga harus bis aditampilakn lebih kecil, samar atu dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estetis bisa berupa bingkai background, efek garis-garis atau bidang. Untuk design menggunakan komputer, dat harus dalam format digital . le, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scaer, cameraj digtal akan sangat membantu. tugas designer adalah menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi satu kesatuan yang utuh. Tujuan design gra s adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangn sampai etetika mengorbankan pesan/informasi
visualisasi terbagi menjadi 3 bahasan, yaitu
ˆ pemilihan warna
Setelah data kita sortir dengan skala prioritas, kini anda dapat menentukan warna yang cocok untuk karya anda. Pemilihan warna anda dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi yang ditentiukan sebelumnya. Jika konsep warna sudah anda dapatkan dari proses anlisa dan strategi, tentu pekerjaan anda akan lebih mudah dan terarah
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART10
ˆ layout
Layoutadalah usaha untuk membentuk, menata unsur-unsur graa s (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. jika data/unsur gra s dan warna yang akan dipakai telah dipastikan seelumnya, maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak/layout. Namun pekerjaajn ini memerlukan kaidah-kaidah yang perlu diketahui seperti: Proporsi, keseimbangan, kesatuan, fokus, irama dan kontras. Kadang-kadang kita sulit untuk memenuhi semua kaidah tersebut kedalam design. Lebih muda jika kita fokus ada salah satu kaidah tersebut dan kompromi pada kaidah lainnya.
ˆ nishing
Informasi dan data estetis telah tersusun rapi, namun namun masih kurang tetap `wah' atau kurang megah. Sama seperti bangunan, meskipun denahnya sesuai rencana , bentuknya unik tapi jika tidak ada keramik, batu alam, tanman, teralis atau pagar, maka bangunan tersebut akan terasa belum selesai/ belum nishing. Begitu pula esign gra s, agar tampilan begitu megah dan mewh perlu penambahan detail berupa texure, efek , cahaya, dan bentuk-bentuk yang harmonis.Dalam halefek, software yang baik digunakan adalah adobeafter efect dan adobe photoshop bahkan 3DstudioMax.
produksi setelah design selesai, mak design sebaiknya lebih dahulu di pro ng (print preview sebelum cetak mesin). jika warna dan komponen gra s lain tidak ada kesalahan, maka design anda siap diperbanyak.
2.1.2 Komponen desain gra s
desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. `menarik' atau `indah' bisa dinilai dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). anda bisa tertarik dengan (calon) pasang bisa karena pandangan pertama (mata) atau kepribadiannya (hati). desain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. keindahan yang dibahas lebih ditekankakn pada kemampuan mata sebagai penilai agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur / komponen dalam desain gra s, antara lain :
Garis dalam kenyataan `garis' itu tidaklah ada. jika anda kira rambut itu adalah garis, coba lihat dengan mikroskop, rambut terlihat dan terdiri dari banyak sel dengan bentuk-bentuk organis. garis tericpat dari adanya perbedaan warna, cahaya atau perbedaan jarak. tetapi dalam desain gra s, garis di de nisikan sebagai sekumpulan titik yang di deretkan memenjang.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART11
garis di software gra s komputer sering disebut outline (coreldraw), countour atau stroke (adobe photoshop). setiap jenis garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. setiap garis menimbulkan kesan psikologis / persepsi tersendiri. misal garis yang membentuk `S'. sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. bandingkan dengan garis yang membentuk `Z' terkesan tegas dan kaku. perasaan ini terjadi karena kita menyamakan dengan bentuk lengkung.
Bentuk bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimarta). setiap bentuk mempunyai arti tersendiri.
Warna Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Teks Tipogra merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal mungkin. Adakalanya huruf menjadi sebuah uraian verbal yang perlu ditata ulang secara artistik, bukan sekedar visual statement, namun menjadi unsur penting sebuah media komunikasi gra s. Tipogra mengalami perkembangan dari cara manual/dengan tangan (hand drawn) hingga menggunakan komputer. Dengan komputer, penggunaan tipogra menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan pilihan huruf yang lebih variatif. Meski begitu dalam pemilihan huruf/font, harus diperhatikan karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Huruf yang artistik dapat memperkuat pesan dan kesan dengan segala kemungkinan pendekorasian. Sebagai contoh grup musik heavy metal tidak akan
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART12
menggunakan logo grupnya dengan huruf Script seperti pada undangan pernikahan. Huruf apabila kita perhatikan ternyata tidak sesederhana yang seperti yang kita lihat secara sepintas. Setiap huruf memiliki bentuk yang yang unik yang membedakan satu huruf dengan huruf lainnya
Space/Ruang Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjangpendek, kosong-padat, besar-kecil dan lain-lain. Ukuran tersebut bersifat relatif, ini tergantung terhadap apa pembandingnya. Ukuranukuran tersebut ada karena adanya perbandingan diantara keduanya. Jika kamar penuh dengan barang, tentu kita sulit bergerak karena perlu ruang sirkulasi. Begitu pula dalam desain gra s, kita memerlukan ruang untuk menempatkan komponen gra s seperti: gambar, teks, garis dan lain-lain tetapai jangan sampai menghabiskan ruang desain. Dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat, justru ruang kosong adalah komponen desain gra s. Dengan memanfaatkan ruang kosong tersebut desain kita terlihat lebih mudah dicerna sehingga lebih komunikatif dan menarik.
2.1.3 Prinsip desain
Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian-bagian suatu karya. Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan menimbang. Keselarasan (harmoni) bertindak sebagai faktor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian.
Kesembandingan (proporsi) merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau bagian dengan elemen keseluruhan. Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara:
ˆ Suatu elemen dengan elemen yang lain
ˆ Elemen bidang/ ruang dengan dimensi bidang/ruangnya,
ˆ Dimensi bidang/ruang itu sendiri.
Irama (ritme) dapat kita rasakan. Ritme terjadi karena adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan kita dapat merasakan adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur lain. Gerak dan pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART13
Keseimbangan Tujuan utama sebuah karya diskomvis adalah menarik dilihat. Disain komunikasi visual sebagai media komunikasi yang bertujuan untuk mentransfer informasi secara jelas sekaligus estetis memerlukan keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada di dalamnya. Bentuk keseimbangan yang sederhana adalah keseimbangan simetris yang terkesan resmi atau formal, sedangkan keseimbangan asimetris terkesan informal dan lebih dinamis. Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain faktor tempat posisi suatu elemen, perpaduan antar elemen, besar kecilnya elemen, dan kehadiran lemen pada luasnya bidang. Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan tepat pada tempatnya.
Penekanan Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari pada yang lain. Tujuan utama dalam pemberian penekanan (emphasis) adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dari unsur-unsur karya desain. Dalam penciptaan desain tidak seharusnya elemen yang ada menonjol semuanya, dalam artian sama kuatnya, sehingga terlihat ramai dan informasi atau apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan akan menjadi tidak jelas. Tampilnya emphasis merupakan strategi komunikasi.
2.2 Warna
2.2.1 Jenis warna
Penggunaan warna dalam desain gra s memiliki tujuan agar karya seorang desainer dapat berbicara kepada audience, dan dapat menyampaikan apa yang ingin disampaikan oleh desainer tersebut. Artikel kali ini akan membahas tentang penggunaan warna dalam desain gra s. Artikel ini dibuat dengan merangkum dari beberapa sumber. Untuk lebih jelasnya mari terlebih dahulu kita mengenal apa itu warna. Warna merupakan salah satu unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Bumi kita memiliki banyak sekali warna. Warna yang terdapat di alam sangatlah penting bagi kita, karena dapat membantu kita beradaptasi untuk bertahan hidup di alam. Warna juga merupakan bagian penting dari seni visual kita. Dalam konsep modern, memanipulasi warna untuk mendapatkan efek yang diinginkan diyakini baik secara subjektif maupun teknis. Pada dasarnya, banyak warna yang kita lihat dibagi dalam beberapa kelompok. Warna yang
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART14
berdiri sendiri bukan merupakan warna yang didapat melalui hasil pencampuran beberapa warna. yang termasuk kategori warna primer adalah:
1. merah
2. biru
3. kuning
Warna yang kita dapat berdasarkan hasil pencampuran warna primer. Yang termasuk kategori warna sekunder adalah:
1. hijau
2. ungu
3. orange
4. abu-abu, dan lain-lain
Selain itu terdapat pula Kumpulan warna utama yang terdiri dari : Merah, Oranye, Kuning, Hijau, Biru, dan Ungu. Namun menurut Sir Issac Newton ada 7 warna utama yaitu: Merah, Oranye, Kuning, Hijau, Nila, dan Ungu. Namun warna favorit seorang seniman untuk menghasilkan impresi yang kuat terdiri dari satu lusin warna yaitu: hitam, abu-abu, putih, merah muda, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, coklat dan biru langit.
Gambar 2.2: Warna primer dan perpaduannya
Seorang ahli menyatakan bahwa : Warna bukan merupakan sifat dasar cahaya namun sering berkaitan dengan respon siologis mata terhadap cahaya.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART15
Warna benda tergantung pada bentuk objek dalam lingkungannya juga karakterisitik mata dan otak dalam mengamati benda tersebut. Hal ini meyakini bahwa mata manusia dapat membedakan rbuan warna yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia memiliki tiga jenis reseptor warna, organ-organ yang menerima warna dan mengirimkan mereka ke otak, tapi ada pula banyak hewan, seperti beberapa spesies laba-laba, beberapa marsupial, burung, reptil, beberapa jenis ikan, juga beberapa manusia berjenis kelamin perempuan, memiliki empat jenis reseptor. Hal ini menjelaskan kenapa wanita bisa membedakan lebih banyak warna.
Gambar 2.3: Gelombang Cahaya
Mata menerima cahaya yang dipantulkan dari permukaan obyek dan mengirimkannya ke otak yang kemudian bertindak atau bereaksi dengan menciptakan impuls berdasarkan pada `warna' cahaya yang masuk, yang kemudian mengontrol perilaku seseorang atau hewan. Hal ini seperti kita tersenyum pada bayi, tersenyum tetapi berpaling atau meringis pada bayi yang sedang menangis. Dengan cara yang sama, penelitian telah menunjukkan bahwa orang bereaksi dengan cara yang berbeda untuk warna yang berbeda. Asumsi ini juga tergantung pada budaya, periode waktu dan aspek religius. Ini adalah fakta membuktikan bahwa ketika kita melihat makanan berwarna merah, kita cenderung untuk merasa lebih cepat lapar daripada ketika kita melihat makanan yang berwarna pucat . Berikut ini adalah warna dan pengaruh positif dan negatif-nya terhadap suasana hati seseorang maupun hewan. Warna digunakan secara ekstensif dalam bahasa. Ada peribahasa, pepatah, kata kerja phrasal dan beberapa ekspresi umum digunakan dalam perumpamaan dan metafora (`warna idiom') untuk mengekspresikan suasana hati, perasaan dan perilaku manusia dan hewan.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART16
Kata-kata itu antara lain:
1. 1. White Lies
2. Perjanjian Hitam diatas Putih
3. Green Card
4. I Feel blue , dll.
Warna juga digunakan untuk mewakili ras manusia yang berbeda: orang kulit putih (Kaukasia ), orang kulit hitam (Ethiopia atau ras hitam), orang-orang berkulit kuning (Mongolia),orang berkulit kayu manis coklat berwarna (ras Amerika atau wajah merah), dan orang-orang berkulit coklat (ras Melayu). Orang-orang yang bekerja dengan warna dalam profesi atau pekerjaan mereka harus memiliki beberapa pengetahuan dasar tentang ilmu warna dan kombinasi warna, dan bagaimana warna mempengaruhi suasana hati manusia dan hewan. Warna dapat berubah ke nuansa yang berbeda tergantung pada materi yang di proyeksikan (dicetak). Sebuah warna tertentu mungkin terlihat pucat bila digunakan pada selembar kain yang menyerap cairan, dan warna yang sama terlihat cerah bila digunakan pada kertas mengkilap, namun terlihat dengan warna berbeda bila digunakan pada selembar plastik. Dan kombinasi warna yang dibuat pada layar komputer mungkin tidak sama saat dicetak di atas kertas, bukan berarti berubah menjadi warna yang berbeda, tetapi memberikan sebuah efek warna yang agak berbeda dari aslinya. Untuk mendapatkan penguasaan atas penggunaan kombinasi warna, seniman, pelukis atau gra s desainer maupun logo desainer harus memiliki beberapa pengetahuan dasar tentang dinamika dan terminologi kombinasi warna dan warna, dan cara penggunaan warna dalam desain gra s. Beberapa pengetahuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. CHROMATICS : Studi tentang siologis warna.
2. Psikologis Warna: Studi mengidenti kasi efek warna pada emosi dan aktivitas manusia
3. Terapi chromatic: Menggunakan psikologi warna secara ilmiah (`terapi berwarna' digunakan sebagai bentuk pengobatan alternatif dikaitkan dengan berbagai tradisi Timur)
4. Teori warna : Seni pencampuran warna dan dampak visual dari kombinasi warna
5. Kode warna : sebuah sistem untuk menampilkan informasi menggunakan warna yang berbeda
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART17
6. Kontras warna : Ilusi optik suatu kondisi di mana mata (persepsi warna atau visi) dimanipulasi menjadi percaya sesuatu yang tidak ada atau sesuatu yang tidak apa itu sebenarnya.
Ketika kita membahas warna dan web-desain pada komputer, desainer didorong untuk tetap berpegang pada `web-safe' warna aman yang terdiri dari 216 warna yang umum digunakan. Namun, David Lehn dan Hadly Stern, telah menemukan bahwa hanya 22 dari 216 warna yang digunakan dalam web-desain yang andal dan konsisten (pada 16-bit display komputer). Formasi 22 warna dapat dianggap benar-benar aman untuk digunakan dalam web-desain karena relatif konsisten. Fakta lain yang harus diketahui web-desainer atau profesional lainnya, dalam menggunakan kombinasi warna harus diingat adalah bahwa tidak semua orang dapat mengidenti kasi semua warna. Orang yang tidak bisa mengenali semua warna umumnya disebut `buta warna'. Pada beberapa orang parsial mata, penuaan dan de sit warna bawaan semua menghasilkan perubahan persepsi warna yang menghasilkan penurunan efektivitas visual kombinasi warna tertentu. Sebuah kombinasi dari dua atau tiga warna yang kontras tajam dengan seseorang dengan penglihatan normal mungkin kurang jelas atau bahkan membingungkan untuk seseorang dengan buta warna. Oleh karena itu, desainer web seharusnya tidak menganggap desain mereka bisa diterima oleh setiap orang. Branding atau desain logo adalah seni memberikan simbol atau ikon untuk produk komersial perusahaan atau hanya sebagai simbol pengakuan untuk klub atau asosiasi. Sebuah desain logo adalah simbol yang paling mudah diingat dan sering ditampilkan oleh sebuah bisnis. Hal ini menyebabkan warna memainkan peranan utama dalam menciptakan desain logo. Ada tiga jenis logo:
1. Logo teks Terdiri atas kata-kata sederhana tanpa gambar, desain atau simbol yang menjelaskan sifat dari bisnis tertentu
2. Logo simbol Terdiri atas gambar, desain atau simbol tetapi tanpa katakata tertulis
3. Teks dan simbol logo gabungan antara beberapa kata-kata tertulis dan gambar, desain atau simbol di dalamnya.
Ini adalah fakta yang sangat terkenal bahwa pikiran manusia didesain untuk menanggapi warna, dan pikiran bawah sadar seseorang merubah warna menjadi pesan, dan bahwa warna dapat mempengaruhi pendapat seseorang dalam waktu kurang dari yang dibutuhkan mata untuk berkedip. Beberapa logo desainer yang tanpa pengetahuan dasar seringkali mengabaikan pilihan warna di logo
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART18
kliennya, dan klien mungkin kehilangan / pelanggan potensial nya atau klien bukannya memikat mereka.
2.2.2 Tabel warna
The colors of the visible light spectrum Warna Interval panjang gelombang Interval Frekuensi
merah ~ 700 635 nm ~ 430 480 THz orange ~ 635 590 nm ~ 480 510 THz kuning ~ 590 560 nm ~ 510 540 THz hijau ~ 560 520 nm ~ 540 580 THz cyan ~ 520 490 nm ~ 580 610 THz biru ~ 490 450 nm ~ 610 670 THz ungu ~ 450 400 nm ~ 670 750 THz
2.3 Tipogra
2.3.1 Teori
Pengertian Tipogra (Typography) adalah tata huruf yang merupakan suatu tehnik manipulasi huruf dengan mengatur penyebarannya pada suatu bidang yang tersedia untuk membuat kesan tertentu dengan tujuan kenyamanan semaksimal mungkin pada saat membacanya baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh sehingga maksud dan arti dari tulisan dapat tersampaikan dengan sangat baik secara visual kepada pembaca. Pengertian Tipogra menurut Roy Brewer (1971) Pengertian Tipogra sendiri memiliki pengertian sangat luas yang mencakup penyusunan dan bentuk halaman, atau setiap barang cetak, tipogra dapat juga diartikan pemilihan, penataan dan berbagai hal yang berhubungan dengan pengaturan baris-baris serta susunan huruf (typeset), tidak termasuk didalamnya bentuk ilustrasi dan unsur-unsur lain yang bukan susunan huruf pada halaman cetak. Tehnik Tipogra tidak terbatas pada pemilihan jenis huruf saja, ukuran huruf, bentuk huruf ataupun kecocokan dengan tema. Tetapi meliputi juga pengaturan tata letak vertikal/horizontal pada area desain. Tehnik Tipogra telah digunakan diberbagai bidang seperti desain web, desain gra s, desain produk, majalah, undangan, percetakan, dll. Sejarah Tipogra dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini digunakan bangsa Indian Sioux dan Viking dari Norwegia. Kemudian di Mesir dikenal jenis huruf Hieratia yang dikenal dengan nama Hieroglif pada abad 1300 SM. Bentuk Tipogra merupakan akar dari bentuk Demotia, yang ditulis
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART19
dengan pena khusus. Tehnik Tipogra terus berkembang hingga di Kreta, hingga Yunani dan keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipogra terjadi pada abad 8 SM di Roma, ketika itu pemerintahan Romawi mulai membentuk kekuasannya. Dikarenakan bangsa Romawi tidak mempunyai tulisan sendiri maka mereka mulai mempelajari tehnik penulisan masyarakat Italia yaitu Etruska dan kemudian menyempurnakannya sehingga terbentuklah jenis tulisan / huruf Romawi. Perkembangan tipogra saat ini telah disentuh oleh perkembangan komputerisasi, sehingga dalam tehnik pembuatan tipogra menjadi lebih mudah dan lebih singkat penyelesaiannya dengan penggunaan jenis huruf yang berjumlah ratusan atau lebih. Terkadang secara tidak sadar, kita sering berhubungan dengan tipogra hampir setiap saat. Seperti koran atau majalah yang sering kita baca, label pakaian yang biasa kita gunakan dan masih banyak lagi contohcontoh lainnya.
2.3.2 Klasi kasi tipogra
Ada beberapa klasi kasi Tipogra , yaitu :
Blackletter / Old English / Textura, menyerupai tulisan tangan (script) yang terkenal pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman popular gaya gothic dan di Negara Irlandia dikenal gaya Celtic.
Humanis / Venetian, Serupa tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena bentuk goresannya serupa tulisan tangan manusia.
Old Style, Bentuk huruf serif yang berupa metal type, model penulisan seperti ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
Transitional, Bentuk huruf serif, terlahir sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
Modern / Didone, Bentuk huruf serif, digunakan akhir abad 17, memasuki zaman Modern.
Slab serif / Egytian, Bentuk huruf serif, digunakan sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang menyerupai gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
Display / dekoratif, muncul pada abad 19, untuk memenuhi kebutuhan di dunia periklanan. Huruf ini gampang dikenali karena ukuranya yang besar.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART20
Script dan cursive, bentuknya menyerupai tulisan tangan manusia. Script, bentuk hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
Dan ada juga klasi kasi Tipogra berdasarkan bentuk hurufnya
Roman, Ciri-ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip di ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkannya adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
Egyptian, Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Sans Serif, Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan e sien.
Script, Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
Miscellaneous, Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
2.3.3 Prinsip Utama Tipogra
Sebagai salah satu pembahasan dalam ilmu desain, tipogra memiliki prinsip yang sama dengan berbagai ilmu desain lainnya: membuat sesuatu menjadi beguna, dan mudah digunakan. Dalam konteks tipogra , tentunya hal ini diaplikasikan ke teks. Fungsi utama dari tipogra ialah membuat teks menjadi berguna dan mudah digunakan. Artinya? Tipogra berbicara tentang kemudahan mengenali setiap huruf dan kata (legibility) dan kemudahan membaca teks (readability). Kemudahan mengenali setiap huruf dan kata (legibility) dalam tipogra adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
2. Penggunaan warna
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART21
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Kemudahan membaca teks (readability) dalam tipogra adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar belakang
Tipogra menghidupkan teks dalam sebuah tulisan. Tipogra membuat teks menjadi menarik, sehingga pembaca penasaran dan ingin membaca teks. Tipogra memenjara pembaca dalam teks: sekali pembaca mulai membaca, berhenti membaca dan melakukan hal lain akan menjadi sulit. Tipogra diciptakan untuk menghargai konten (teks) dengan memaksimalkan penampilan koten tersebut, dan tipogra diciptakan untuk memanjakan pembaca dengan memberikan pengalaman yang menarik dalam membaca teks.
2.4 Tata Letak (Layout)
2.4.1 Teori
Layout didalam bahasa Indonesia memiliki arti tata letak. Sedangkan menurut istilah, layout merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemen-elemen atau unsur-unsur komunikasi gra s (teks, gambar, tabel dll) menjadikan komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Di sini diperlukan pertimbangan ketika sedang mendesain suatu infomasi yang seefektif mungkin. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan tata letak (layout) :
Kesederhanaan, Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan daya tangkap rata-rata manusia di dalam menerima informasi. Secara insting manusia menginginkan kesederhanaan dalam menerima informasi. Namun dalam penyederhanaan juga harus memperhatikan segmen kepada siapa informasi itu akan disampaikan.
Kontras, Amat diperlukan guna menarik perhatian, memberi penekanan terhadap elemen atau pesan yang ingin disampaikan. Berikut ini tips yang
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART22
dapat menarik perhatian terhadap pesan yang akan disampaikan, yaitu menggunakan style bold dan italic pada body teks, memilihkan huruf display yang lebih atraktif, gunakan kontras warna, ada tekstur dalam latar belakang, memperbesar bagian tertentu yang ingin ditonjolkan.
Keseimbangan, Suatu hal yang amat penting dalam penyampaian suatu informasi. Keseimbangan dapat merupakan keseimbangan yang formal, dengan susunan yang simetris. Susunan yang simetris mampu memberi kesan yang formal, seimabang, dapat dipercaya dan mapan. Sebaliknya susunan yang asimetris sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu dinamika, energi serta pesan yang tidak formal.
Keharmonisan, Maksud dari harmoni ialah memiliki keselarasan antara satu elemen dengan elemen gra s yang lain. Harmoni dapat diwujudkan dalam 2 bentuk, yaitu: a. Harmoni dari segi bentuk, Harmoni yang dilihat dari bentuk ialah dimana adanya keserasian dalam penempatan elemen gra s. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya apakah itu kartu nama, stiker, poster dan sebagainya. Pemilihan bentuk huruf juga memiliki peranan yang penting sebagaimana untuk tujuan apa desain itu dibuat. b. Harmoni dari segi warna, Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang dan lain sebagainya. Lihat kembali tujuan dari desain yang telah dibuat, karena ketepatan dalam memilih
Stressing, Dalam pengertian bahasanya disebut sebagai sebuah penekanan, memiliki fungsi untuk memberikan titik-titik tertentu yang memperoleh fokus perhatian. Streesing lebih mengarah kepada titik perhatian atau eye catching dalam suatu publikasi. Pada sebuah karya gra s memungkinkan adanya lebih dari satu stressing, namun harus dibedakan mana yang akan dijadikan fokus utama agar tidak mengesankan berebut perhatian yang akhirnya membuat pesan didalamnya menjadi tidak efektif.
2.4.2 Jenis tata letak (Layout)
Pada dasarnya ada empat tipe layout yang dapat dibedakan berdasarkan pola aliran bahan dalam proses operasi produksi yaitu production-line layout, process layout, xed position layout dan group technology layout.
Product Layout, Fasilitas produksi yaitu mesin-mesin produksi dan perangkat penunjang disusun secara berantai mengikuti urutan proses operasi pembuatan produk. Salah satu keuntungan dari tataletak fasilitas yang
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART23
mengikuti proses operasi adalah proses operasi produksi dilantai pabrik relatif mudah dilakukan oleh supervisor. Sedangkan kerugiannya adalah susunan ini membuat layout kurang eksiel sehingga sulit digunakan untuk menangani produk yang beragam. Keuntungan lain adalah layout ini memiliki aliran bahan dengan pola lurus (straight line ow) ataupun pola U (U turn ow) sehingga sistem pemindahan bahan relative e sien. Layout ini pada umumnya digunakan pada proses assembly (assembly-line production)
Process layout, Layout tipe proses mengelompokkan fasilitas produksi berdasarkan kesamaan fungsi. Produk-produk dilantai pabrik dikerjakan secara berpindah-pindah dari kelompok fsilitas yang satu ke kelompok fasilitas lain mengikuti urutan proses operasi pengerjaan produk tersebut. Keuntungan dari layout ini adalah eksibilitas proses operasi cukup tinggi namun menimbulkan kerugian pada sistem pemindahan bahan yang sangat kompleks dan mahal karena aliran bahan berpola zigzag (zigzag ow). Layout ini juga membutuhkan luas lantai yang relatif besar. Layout ini cukup baik jika digunakan dalam batch production job shop
Fixed position layout, Berbeda dengan kedua tipe layout diatas, pada layout tipe ini fasilitas produksi yang berpindah-pindah ke tempat di mana operasi meisn tersebut dibutuhkan. Layout tipe ini hanya digunakan pada pembuatan produk-produk besar seperti kapal, banguna, Bandar udara dan produk-produk berukuran besar lainnya. Para operator mesin beserta seluruh mesn-mesin produksi dan perangkat pendukung dibawa ke lokasi pembuatan produk. Layout ini memberikan eksibilitas yang sangat tinggi dan aliran bahan yang sangat rendah karena fasilitas produksi ditempatkan dimana operasi dilakukan. Tetapi biaya pemindahan fasilitas akan tinggi karena harus selalu berpindah-pindah ke tempat dimana fasilitas tersebut dibutuhkan. Dengan demikian, efek biaya yang ditimbulkannya terhadap biaya produksi pada umumnya cukup tinggi
Group technology layout, Yaitu pengelompokan mesin-mesin ke dalam sel mesin dan part-part ke dalam family part berdasarkan kesamaaan desain dan urutan proses ( ow process). Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang dibuat. Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah-langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai bukan berdasarkan pada kesamaan jenis produk akhir seperti halnya pada tipe produk layout. pada group layout, mesin-mesin dan falsilitas produksi dikempokan dan ditempatkan dalam sebuah manufacturing cell. karena disini setiap kelompok produk
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART24
akan memiliki urutan proses yang sama, maka akan menghasilkan tingkat e siensi yang tinggi dalam proses manufacturing.
2.4.3 Teknik Layout
Teknik Layout adalah seni atau keterampilan penempatan gambar dan tulisan. Media cetak seperti Majalah dan Buletin memerlukan seorang layouter yang akan menata teks (tulisan) dan gambar (foto, ilustrasi, gra s) sedemikian rupa hingga enak dipandang dan dibaca. Secara bahasa, layout artinya "susunan", "tata letak", atau "tata ruang", yakni menyusun/menata teks, gambar, halaman, iklan, jenis huruf, ukuran huruf, warna, dan sebagainya dalam desain majalah atau buletin, juga suratkabar, brosur, pam et, dan media cetak lainnya. Berikut beberapa teknik dasar layout :
1. Header adalah area diantara sisi atas kertas dan margin atas.
2. Judul/ head/haeding/headline, Suatu tulisan biasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata singkat yang disebut judul. Judul dibuat ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca dan membedakannya dari elemen layout lainnya. Selain dari ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf yang dipilih juga harus menarik, karena segi estetik pada judul lebih diprioritaskan. Misalnya dapat menggunakan huruf-huruf yang bersifat dekoratif dan tidak terlalu formal.
3. Deck/ Blurb/ Stand rst Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan pada isi tulisan (bodytext). Letaknya bervariasi tapi biasanya antara judul dengan isi. Fungsi deck yaitu sebagai pengantar sebelum orang membaca isi tulisan, dengan ciri: ukuran hurufnya lebih kecil dari judul tapi tidak sekecil huruf pada isi, jenis huruf yang digunakan berbeda dengan judul, dapat menggunakan jenis huruf yang sama tetapi warna deck dibedakan dengan judul dan isi tulisan (bodytext).
4. Initial caps Merupakan huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf. Karena lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapat satu initial caps di dalam satu naskah.
5. Kotak/ Box/ Bingkai/ Border/ Frame Kotak biasanya berisi tulisan yang bersifat tambahan dari tulisan utama. Bila letaknya dipinggir halaman disebut dengan sidebar. Penggunaan Kain Sintetis dan Kain Tradisional di Indonesia Garis sebagai pembagi area.
6. Artworks adalah semua jenis karya seni bukan fotogra baik berupa ilustrasi, kartun, atau sketsa. Pada situasi tertentu, artworks atau clip art
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART25
seringkali menjadi pilihan yang lebih dapat diandalkan dibanding- kan bila memakai teknik fotogra , karena dapat menyajikan informasi menjadi lebih menarik.
7. Footer adalah area diantara sisi bawah kertas dan margin bawah.
8. Kicker/Eyebrows Kicker atau eyebrows adalah sebuah tulisan yang menunjukkan bab atau topik yang sedang dibaca.
9. Callouts merupakan keterangan yang menyertai elemen visual, biasanya ditulis dalam suatu bidang atau memiliki garis-garis yang menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya.
10. Byline/ Credit Line/ Writer's credit Byline atau Credit Line adalah nama seseorang yang menjadi penulis atau pengarang yang mengisi bagian isi atau bodytext.
11. Caption adalah keterangan yang menyertai elemen visual. Biasanya dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya.
12. Foto merupakan elemen penting karena dapat menjelaskan isi pesan pada tulisan yang dibuat. Foto mempunyai kekuatan untuk memberi kesan sebagai "dapat dipercaya"
13. Sidebar merupakan nama situs yang dapat dikunjungi oleh pembaca untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang isi dari tulisan tersebut.
14. Point Bullets merupakan suatu daftar atau list yang mempunyai beberapa baris berurutan kebawah, biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda berupa angka (numbering) atau simbol (digbats).
15. Informational graphic atau infographic merupakan fakta-fakta dan datadata statistik dari hasil survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk gra k (chart), diagram, tabel, dan peta.
16. Signature/ Mandatories
17. Nomor halaman/ page bertujuan untuk mengingatkan pembaca dalam mengingat halaman mana saja yang sudah dibaca.
18. Indent adalah baris pertama paragraf yang menjorok masuk ke dalam, sedangkan hanging indent adalah kebalikannya, yaitu baris pertama tetap pada posisi dan baris-baris di bawahnya menjorok masuk ke dalam.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART26
19. Subjudul/ subhead/ crosshead adalah sebuah sebuah judul kecil yang berada dalam isi atau bodytext. Tulisannya harus dapat menarik perhatian pembaca, biasanya tulisannya diberi warna lain dan di pertebal.
20. Pull quotes atau Lifttouts, merupakan elemen layout yang menerangkan Bodyext atau garis besar dari isi.
21. Isi atau bodytext tulisan, merupakan elemen layout yang paling banyak memberikan informasi terhadap topik bahasan. Keberhasilan suatu bodytext ditentukan oleh judul dan deck yang menarik, sehingga pembaca meneruskan keingintahuan akan informasi yang lengkap, serta gaya penulisan yang menarik dari bahasan tersebut.
22. Running head/ Running headline/ running title/ running feet/ runners, merupakan judul buku, bab atau topik yang sedang dibaca, nama pengarang atau informasi lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah. Running head bisa ditempatkan di header atau footer.
2.5 Logo
2.5.1 Teori & Tips Logo
Logo berasal dari Bahasa Yunani yaitu Logos , yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Pada awalnya yang lebih populer adalah istilah logotype, bukan logo. Pertama kali istilah logotype muncul tahun 1810-1840, diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu logotype adalah elemen tulisan saja. (Rustan, 2009: 12). Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja, berupa tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lainlain. Banyak juga yang mengatakan logo adalah elemen gambar/ simbol pada identitas visual. (Rustan, 2009: 13). Selanjutnya, Sularko, dkk (2008: 6) dalam buku How Do They Think, mengemukakan bahwa logo atau corporate identity atau brand identity adalah sebuah tanda yang secara langsung tidak menjual, tetapi memberi suatu identitas yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran yang signi kan, bahwa logo mampu membantu membedakan suatu produk atau jasa dari kompetitornya. Suatu logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui pendekatan budaya perusahaan (corporate culture),penempatan posisi (positioning) historis atau aspirasi perusahaan, apa yang diartikan atau dimaksudkan
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART27
adalah penting daripada seperti apa rupanya. Penekanannya pada makna di luar atau dibalik wujud logo itu. Secara keseluruhan logo merupakan instrumen rasa harga diri dan nilai-nilainya mampu mewujudkan citra positif dan dapat dipercaya. Sejarah Logo di IndonesiaEksistensi logo atau corporate identity di Indonesia mulai dari zaman VOC (1602-1799), VOC singkatan dari Verenigde OostIndische Compagnie (The Dutch East India Company), perusahaan milik pemerintah Belanda yang komoditi usahanya meliputi rempah-rempah, kopi, teh, tembakau, juga sutra dan porselain Cina dan Jepang. Operasionalnya di kepulauan Maluku, Jawa, dan Ceylon. Identitas VOC saat itu masih disebut monogram (sekarang istilah monogram masih digunakan dan memiliki nilai komersial seperti juga logo atau corporate identity). Diterapkan di gedung, bedeng, pabrik, kapal, bendera, kanon, pedang, alat senjata lainnya. Penerbitan, kertas, barang pecah-belah, lemari dan peti kemas. Dalam dua dekade belakangan ini, sering perkembangan dan pertumbuhan dunia usaha di Indonesia, citra perusahaan yang positif dan khas makin diperlukan dalam penampilannya. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang jasa desain juga tumbuh sejak 1940-an, beriringan dengan tumbuhnya institusi atau lembaga pendidikan dibidang jasa desain gra s, seperti ITB (Institusi Teknologi Bandung), ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia-Yogyakarta, sekarang Institut Seni Indonesia), Universitas Trisakti-Jakarta dan Institut Kesenian Jakarta. 1980-an peran kreativitas dari desainer gra s banyak keterlibatannya dan konstribusinya dalam hadirnya sebuah identitas visual sebuah perusahaan yang khas serta penerapannya secara terencana dan teratur. (Sularko, dkk. 2008: 6,7).
Fungsi logo
Fungsi logo adalah sebagai berikut (Rustan, 2009: 13):
ˆ Identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain
ˆ Tanda kepemilikan. Untuk membedakannya dengan milik orang lain
ˆ Tanda jaminan kualitas
ˆ Mencegah peniruan/ pembajakan.
Jenis dan Klasi kasi logo
Jenis Logo Saat ini banyak sekali jenis logo yang beredar di masyarakat. Tapi pada dasarnya logo terbagi atas Logotype, yaitu logo yang menggunakan wordmark (kata/ nama dengan unsur tipogra ), Logogram, yaitu logo
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART28
yang menggunakan ikon (ilustratif atau inisial), serta jenis logo yang merupakan penggabungan antara keduanya, sehingga menjadikan logo tampil komplit. Yasaburo Kuwayama mengkategorikan logo menjadi empat jenis
ˆ Berbentuk huruf (Alphabet);
ˆ Lambang-lambang, angka-angka (Symbols, numbers);
ˆ Bentuk yang serupa dengan objek aslinya (Concreate forms);
ˆ Bentuk abstrak (Abstract forms).
Dalam bukunya Trademarks & Symbols of The World , Yasaburo Kuwayama membagi trademark menjadi empat jenis. Pertimbangan Kuwayama dalam membuat pengkategorian ini adalah semata-mata dilihat dari segi penampilan sik, bukan dari maknanya. (Rustan 2009: 22) Dilihat dari segi konstruksinya, logo pada umumnya terbagi menjadi tiga jenis yaitu
ˆ Elemen gambar dan tulisan terpisah (picture mark dan letter mark).
ˆ Bisa disebut gambar, bisa juga disebut tulisan/ saling berbaur (picture mark sekaligus letter mark).
ˆ Elemen tulisan saja (letter mark). (Rustan 2009: 22).
Saat ini banyak sekali jenis logo yang beredar di masyarakat. Tapi pada dasarnya logo terbagi atas Logotype, yaitu logo yang menggunakan wordmark (kata/nama dengan unsur tipogra ), Logogram, yaitu logo yang menggunakan ikon (ilustratif atau inisial), serta jenis logo yang merupakan penggabungan antara keduanya, sehingga menjadikan logo tampil komplit.
Klasi kasi Logo Sejak dulu orang mencoba mengklasi kasikan jenis-jenis logo, berikut adalah beberapa di antaranya: klasi kasi logo menurut Alina Wheeler, penulis buku Designing Brand Identity logo dapat dibagi menjadi beberapa kategori, namun batasan antar kategori itu sifatnya eksibel. Satu logo bisa termasuk dalam beberapa kategori sekaligus. Pertimbangannya dalam membuat pengkategorian ini adalah semata-mata dilihat dari segi penampilan siknya, bukan dari maknanya. (Rustan, 2009: 22). Pengklasi kasian Per Mollerup berbeda dan jauh lebih kompleks, karena menurutnya klasi kasi yang ideal harus mempunyai perbedaan yang tajam dan jelas antara masing-masing ketegori. Di dalam buku yang ditulisnya Mark of Excellence , ia mendasari klasi kasinya dari sudut semiotic, logo sebagai sign. Logo tidak hanya dilihat dari segi penampilan siknya namun juga dari segi maknanya. (Rustan, 2009: 22).
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART29
Pertimbangan dalam membuat logo Di dalam membuat sebuah logo, tentunya banyak hal-hal yang perlu diperhatikan hingga tujuan awal pembuatan logo tersebut dapat tercapai. Menurut David E Carter, pakar Corporate Identity, dan penulis buku The Big Book of Logo" jilid 1, 2, dan 3 dari Amerika, pertimbangan-pertimbangan tentang logo yang baik itu harus mencakup beberapa hal sebagai berikut
ˆ Original dan distinctive, atau memiliki ciri yang khas, unik, memiliki daya pembeda yang jelas dengan logo lain.
ˆ Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi ketika diaplikasikan ke dalam berbagai ukuran dan media promosi yang berbeda-beda.
ˆ Simple atau sederhana, artinya mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu yang relatif singkat.
ˆ Memorable, atau mudah diingat karena keunikannya dalam waktu yang relatif lama.
ˆ Easy associated with the Company, dimana logo yang baik mudah untuk dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi.
ˆ Easily adabtable for all graphic media, di sini faktor kemudahan mengaplikasikan (memasang) logo baik yang menyangkut bentuk sik., warna maupun kon gurasi logo pada berbagai media gra s perlu diperhitungkan pada saat proses pencanangan. Hal itu untuk menghindari kesulitankesulitan dalam penerapannya. (Kusrianto, 2006: 234)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat logo antara lain (Safanayong, 2006) :
ˆ Tipogra . Cukup banyak logo yang berhasil hanya dengan menggunakan tipogra . Entah itu serif/ sans serif atau jenis font lainnya. Penggunaan tipogra dapat memberikan semacam emosi kepada mereka yang melihatnya. Setelah kita menemukan jenis tipogra yang cocok dengan apa yang ingin kita wakili, barulah kita masuk pada masalah warna.
ˆ Warna adalah salah satu hal yang sangat krusial dalam pembuatan logo, karena apabila warna yang kita gunakan salah, bisa-bisa pesan dan emosi yang kita ingin sampaikan kepada masyarakat menjadi kacau dan rancu. Warna logo sebaiknya yang sederhana dan mudah diingat, tapi tetap bisa memberikan ekspresi langsung kepada masyarakat atau konsumen. Selain itu, penggunaan warna yang sederhana dapat menghemat biaya produksi.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART30
ˆ Bentuk. Banyak sekali logo yang bentuknya unik. Akan tetapi perhatikanlah bentuk logo yang ingin kita desain, karena setiap bentuk, baik lurus, siku, bundar, dan lainnya memiliki arti sendiri; bisa pasif, bisa aktif. Misalnya klien kita menginginkan logo untuk sebuah produk sabun, sebaiknya hindari logo dengan bentuk yang keras dan siku
ˆ Keseimbangan. Keseimbangan di sini maksudnya adalah mencari atau menemukan seberapa baik logo yang kita buat. Apabila kita sudah berhasil menciptakan sebuah logo, cobalah untuk memutar atau membolak-balik logo tersebut untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa membuat logo lebih berkembang.
ˆ Selera. Hal ini juga cukup menentukan dalam pembuatan sebuah logo mengingat selera setiap orang berbeda-beda dan sangat subyektif.
ˆ Riset. Aspek ini adalah aspek yang paling penting dalam membuat sebuah logo. Ini adalah jawaban kunci dalam membuat sebuah logo yang baik. Riset disini tentunya bukan riset yang hanya dilakukan dalam waktu 1-2 jam, melainkan riset secara penuh. Kita juga harus mengerti perspektif dari pemesan logo. Berbicara dengan klien, orang-orang yang berada di perusahaan tersebut, klien dari perusahaan tersebut, para distributor, kemudian mencari data-data yang akurat tentang perusahaan tersebut, barulah mulai membuat logonya.
ˆ Opini, tidak ada salahnya tanyakan juga pandangan, kritik, dan masukan dari orang lain.
Adapun tahapan umum dalam membuat logo tujuan awal pembuatan logo tersebut dapat tercapai, berikut adalah proses umum yang digunakan dalam mendesain sebuah logo yaitu
ˆ Laporan/ Penjelasan singkat (Brief). Proses desain logo biasanya diawali dengan brief. Pada tahap ini, desainer mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan untuk mendesain logo seperti nama, usaha, jenis usaha, target market, posisi perusahaan (corporate positioning), kompetitor, segmen pasar, dst.
ˆ Riset dan brainstorming. Setelah terkumpul informasi yang dibutuhkan, proses beralih kepada riset serta brainstorming. Pada tahap ini, desainer mulai membangun konsep dan mencari ide.
ˆ Sketsa. Jika sketsa dan ide sudah ada, proses dilanjutkan dengan membuat ragam sketsa dengan pensil dan kertas.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART31
ˆ Computerizing/ Vectorizing. Hasil dari sketsa kemudian ditransfer ke dalam komputer dalam format digital (vector format). Biasanya, gambar hasil sketsa di scan kemudian di tracing ulang menggunakan aplikasi vector seperti adobe illustrator atau Corel Draw.
ˆ Presentase. Tahap selanjutnya adalah mempersentasikan desain kepada klien. Biasanya dalam presentasi desainer menjelaskan konsep dibalik logo yang telah dirancang, penggunaan warna, keluarga huruf (typeface), dsb.
ˆ Revisi. Setelah selesai dipersentasikan, biasanya akan ada revisi (perubahan) pada logo. Hal ini tentu bergantung kepada diskusi pada saat persentasi dengan klien.
2.5.2 Logo dari Irisan (Boolean)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, irisan atau penampang adalah sebuah benda atau bidang yang diiris sama tengah. Jadi, maksud logo dari irisan adalah logo yang terbuat dari irisan atau sebuah bidang yang dipotong sama tengah hingga menjadi sebuah logo. Berikut ada contoh logo dari irisan
Gambar 2.4: Contoh Logo dari Irisan
2.5.3 Logo dari Ruang Huruf (Counter Space)
Logo dari ruang huruf merupakan salah satu seni atau cara membuat logo secara unik dengan menyisipkan sebuah gambar dalam sebuah atau beberapa huruf. Berikut contoh logo dari ruang huruf :
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART32
Gambar 2.5: Contoh logo dari ruang huruf
2.6 Data gambar
2.6.1 Komunikasi Data
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, sepeti internet. Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi di antara dua titik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching, bisa antara komputer dan komputer, komputer dengan terminal, atau komputer dengan peralatan, atau peralatan dengan peralatan.
Komponen Komunikasi Data :
ˆ Pengirim, perangkat yang mengirimkan data
ˆ Penerima, perangkat yang menerima data
ˆ Data, informasi yang akan dikomunikasikan
ˆ Media pngiriman, media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengiriman data
ˆ Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan
Jenis Komunikasi Data. Ada dua buah jenis komunikasi data yang dapat dibedakan sesuai media penghubungnya, yaitu :
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART33
ˆ Melalui Alat (Device), Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai jalur akses. Komunikasi data jenis ini membutuhkan biaya yang cukup banyak. Contoh : Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
ˆ Melalui Satelit, Menggunakan satelit sebagai jalur akses. Biasanya jangkauan yang dapat dicakup lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak mungkin terjangkau melalui alat (device), namun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses komunikasi lebih panjang. Selain itu, komunikasi melalui satelit juga seringkali mengalami gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari. Sehingga komunikasi yang dilakukan pada malam hari seringkali tersa lebih baik jika dibadingkan dengan siang hari.
2.6.2 Format File dan Metoda Kompresi
Format File (Ekstensi File) adalah huruf yang terletak setelah tanda titik pada nama sebuah le. Contohnya azin.jpg, azin adalah nama le sedangkan jpg adalah ekstensi le (format le) yang merupakan salah satu format le gambar.Ketika bekerja dengan Adobe Photoshop, ada beberapa pilihan untuk menyimpan dokumen tersebut dalam berbagai format le dan kompresi. Bagi para perancang gra k (graphic designer) pemula, mungkin merasa sulit membedakan antara format yang satu dengan yang lain. Terkadang juga salah dalam memilih format le tersebut, karena masing-masing format le memiliki kelebihan dan kekurangan. Juga memang, masing-masing format le tersebut harus digunakan secara tepat. Sebagai contoh, untuk keperluan web Anda disarankan menggunakan format le jpg, png, maupun gif.
Macam-Macam Ekstensi (Format File) :
ˆ EXE = File aplikasi (executable), Hanya bisa dibuka di sistem operasi windows
ˆ DOC = File Dokumen, Dapat dibuka dengan MS Word
ˆ ICO = File untuk Icon Gambar, Dapat dibuka dengan semua aplikasi untuk edit gambar icon.
ˆ PSD = File Image, File Photoshop Dapat dibuka dengan aplikasi Adobe PhotoShop.
ˆ MP3 = File Audio, Dapat dibuka dengan aplikasi audio seperti Winamp, Windows Media Player atau yang lainnya.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART34
ˆ PNG = Portable Network Graphic PNG, adalah salah satu format yang menggabungkan kehebatan dari JPG dan GIF. Gambar tipe ini juga dapat menampilkan gradasi dan juga mampu support hingga 24 bit warna. Extensi : *.png Warna Maximum : 24 bit (16,7 juta warna) Kegunaan : Menampilkan object dalam halaman web/desain blog. Keunggulan : Latar belakang/Background transparan dengan pinggiran yang halus. Kelemahan : Memiliki ukuran le besar. Kesimpulan : Format / ekstensi gambar ini sangat cocok untuk latar belakang blog yang transparant.
ˆ GIF = Graphic Interchange Format, Format gambar ini adalah jenis yang hanya mampu menampilkan 256 warna saja. Namun tipe gambar ini mampu memainkan animasi sederhana. Jadi sangat cocok untuk banner sebuah web. Extensi : *.gif Warna Maximum : 8 bit (256 warna) Kegunaan : Animasi dan banner Keunggulan : File berukuran kecil, transparans, animasi Kelemahan : Tidak cocok untuk fotogra s Kesimpulan : Graphic Web dengan area warna at/datar
ˆ WAV = File Audio, Dapat dibuka dengan aplikasi audio seperti Winamp, Windows Media Player atau yang lainnya.
ˆ MPG/MPEG = File Video, Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti Windows Media Player atau yang lainnya.
ˆ AVI = File Video (Biasanya digunakan untuk format DVD), Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti CyberLink PowerDVD atau yang lainnya.
ˆ FLV = File Flash Video, Dapat dibuka dengan aplikasi video ash seperti Total Video Player, FLV Player atau yang lainnya.
ˆ PDF = File Dokumen dari Adobe, Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Adobe Acrobat Reader.
ˆ TXT = File Teks, Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Notepad, Wordpad atau yang lainnya.
ˆ LOG = File Log, Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Notepad, Wordpad atau yang lainnya.
ˆ ASM = Source Code Pemrograman Assembly, Dapat dibuka dengan aplikasi seperti Notepad, Wordpad atau yang lainnya
ˆ RAR/ZIP = File Kompresi, Dapat dibuka dengan aplikasi seperti WinZip atau WinRar.
ˆ REG = File Registry, Dapat dibuka dengan aplikasi Regedit atau Notepad juga bisa.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART35
ˆ HTM/HTML/SHTML = File Internet Document, Dapat dibuka dengan Netscape Navigator, MS Internet Explorer, Mozilla Firefox atau yang lainnya
ˆ TTF = File Font, Dapat dibuka dengan aplikasi Font Viewer.
ˆ CDR = File Corel Draw, Dapat dibuka dengan Corel Draw.
ˆ BAT = File Batch, Sebuah le text yang berisi beberapa perintah yang secara segaja untuk di eksekusi oleh command prompt. Dapat dibuka dengan aplikasi Notepad.
Metoda Kompresi Beberapa program terutama yang berorientasi pada publikasi elektronik dan multimedia selalu memerlukan format le yang berukuran kecil agar ketika dibuka tidak akan lambat. Untuk keperluan tersebut diperlukan kompresi. Berikut ini format le yang berorientasi publikasi elektronik dan multimedia dengan kompresinya masing-masing
ˆ RLE (Run Length Encoding) Kompresi ini mampu mengkompres le tanpa menghilangkan detail. Digunakan oleh Adobe Photoshop, TIFF dan sebagian besar program yang terdapat dalam Windows.
ˆ LZW (Lemple-Zif-Welf) Sama seperti kompresi RLE, kompresi ini juga mampu mengkompres le tanpa menghilangkan detail. Kompresi ini digunakan oleh TIFF, PDF, GIF, dan format yang mendukung bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik untuk mengkompres gambar dengan area besar yang menggunakan 1 warna.
ˆ CCIT merupakan singkatan dari bahasa Perancis yang dalam bahasa Inggris disebut International Telegraph and Telekeyed Consultive Commitee. Kompresi ini digunakan untuk mengkompres gambar hitam putih, dan mampu mengkompres le tanpa menghilangkan detailnya. Kompresi ini sering digunakan oleh PDF dan format lain yang menggunakan bahasa postscript.
2.7 Ilustrasi
2.7.1 Resolusi
Resolusi adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan jumlah titik atau pixel yang digunakan untuk menampilkan suatu gambar. Resolusi yang semakin tinggi berarti semakin banyak pixel yang digunakan untuk menyusun suatu gambar, sehingga gambar dapat menjadi lebih jelas dan tajam.
BAB 2. KONSEP DESAIN PEMODELAN GRAFIK GRAFIK DALAM PENYAJIAN CHART36
Pixel adalah bagian terkecil dari gambar yang ditampilkan oleh perangkatperangkat seperti monitor, televisi, dan proyektor. Pixel memiliki bentuk persegi. Istilah pixel sendiri merupakan singkatan dari "Picture Element". Barisan pixel-pixel yang sangat kecil menyusun gambar yang akhirnya bisa kita lihat pada layar. Resolusi biasa ditulis dengan format "(banyak pixel secara horizontal)Ö(banyak pixel secara vertikal)". Contohnya resolusi 1920Ö1080 berarti digunakan pixel sebanyak 2073600 untuk menampilkan gambar, dengan 1920 pixel sebaris secara horizontal dan 1080 pixel sebaris secara vertikal. Selain dipengaruhi oleh resolusi, tentunya ketajaman suatu gambar juga dipengaruhi oleh ukuran gambar yang ditampilkan. Untuk layar dengan resolusi yang sama, gambar pada layar yang lebih kecil tentunya akan terlihat lebih tajam dibandingkan dengan gambar pada layar yang lebih besar, sebab pixelpixel menjadi lebih rapat pada layar yang lebih kecil. Selain itu jarak dari mata kita ke gambar juga tentunya mempengaruhi ketajaman gambar, karena semakin dekat maka gambar akan terlihat lebih besar, sebaliknya semakin jauh maka gambar akan terlihat lebih kecil.
Beberapa resolusi-resolusi yang biasa dikenal saat ini, antara lain:
ˆ 720Ö480 : DVD, D-VHS, miniDV, Digital
ˆ 1280Ö720 : Blu-ray, HD DVD
ˆ 1440Ö1080 : HDV
ˆ 1920Ö1080 : HDV, HD DVD, Blu-ray, AVCHD, HDCAM SR
ˆ 1998Ö1080 : 2K Flat
ˆ 2048Ö1080 : 2K Digital Cinema
ˆ 4096Ö2060 : 4K Digital Cinema
ˆ 7680Ö4320 : UHDTV
ˆ 15360Ö8640 : 16K Digital Cinema

Tidak ada komentar:

Posting Komentar