“Menjadi mahasiswa bukan hanya di kelas.”
Mungkin itu yang bisa kita petik dari seorang dosen muda inspiratif
bernama Adi Pramudya. Di usia 23 tahun, ia sudah menjadi pengusaha
sukses di bisnis pertanian yang digarapnya. Lewat tanaman rempah-rempah,
ratusan juta bisa didapatkan oleh pengusaha yang sudah memiliki badan
usaha CV Anugrah Adi Jaya di saat masih berstatus mahasiswa.
Bahkan namanya masih ada di student site lho...............
Lalu siapakah Adi Pramudya? Beliau adalah dosen yang kini aktif
mengajar di jurusan Teknik Industri. Selain itu kita juga bisa
kagum karena beliau adalah produk asli Universitas Gunadarma tepatnya
dari jurusan tempat ia mengajar, Teknik Industri.
Awal mula bisnisnya dimulai bahkan sebelum perkuliahan semester 1
berjalan. Adi yang merupakan perantauan dari Pati, Jawa Tengah bertekad
untuk tidak lagi merepotkan orang tua dan memilih untuk bisa
menghasilkan uang sendiri. Cara yang dilakukan bermacam-macam, awalnya
ia menjual pisang cokelat dengan sebuah gerobak di daerah Jagakarsa,
Jakarta Selatan. Hasilnya pun terbilang lumayan, ia sudah memiliki 4
gerai dalam kurun waktu 8 bulan. Namun sayang, masalah internal
mengharuskannya untuk berhenti bisnis pisang cokelat ini.
Sampai hingga datangnya waktu di semester 4, Adi berkunjung ke daerah Jonggol, Bogor bersama temannya. Melihat tanah kosong, Jiwa bisnisnya pun muncul. Seketika ia langsung berpikir untuk menggarap tanah tersebut dengan beragam tanaman. Singkong menjadi opsi pertama yang digarapnya, namun lagi-lagi kendala muncul, diantaranya harga jual yang tidak bersahabat membuat laba bersih menjadi dikit.
Pilihan kedua pindah ke lengkuas, salah satu jenis tanaman rempah-rempah ini ternyata menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat dari tanaman sebelumnya yaitu singkong. Inilah turning point bagi seorang Adi Pramudya. Kesempatan ini tentu saja dimaksimalkan dengan cara terus memperluas tanah yang digarapnya. Di awal berbisnis pada tahun 2011 silam, Adi menggarap kurang dari 1 Ha, kini perkembangannya sangat pesat. Tanah yang digarap kini lebih dari 11,5 Ha.
Kuncinya, “Pintar Melihat Peluang”
Mungkin dalam benak kita bertanya “Mengapa bisnis yang digarapnya dapat berkembang begitu baiknya?” Sang dosen pun menjawab, “Kuncinya ialah pintar melihat peluang. Mengapa Belanda menjajah Indonesia 3,5 abad lamanya? Itu karena rempah-rempah. Peluang inilah yang saya lihat.” Ungkap Adi. Tak salah jika saat ini ia mampu mengekspor rempah-rempah garapannya hingga ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda. Bahkan untuk kebutuhan pasar domestik, Adi lah yang memegang kendali.
Berkat pencapaian inilah ia mendapat juara pertama kompetisi wirausaha muda di bidang pertanian dari Kemenpora pada tahun 2014 lalu. Tak salah jika namanya menjadi mentereng, hal ini tak lepas dari banyaknya Media Nasional yang datang untuk meliput, diantaranya iialah Seputar Indonesia, Kompas dan banyak media bisnis lainnya. Tentu saja anakgundar.com tak ketinggalan untuk ikut memuat bersama media besar lainnya.
Dari kisah Bapak Dosen ini, banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Sebagai mahasiswa, tentu sudah saatnya bagi kita untuk bisa bersaing dengan kerasnya kehidupan yang sebenarnya tidak akan lama lagi kita jalani, terutama bagi mahasiswa tingkat akhir.
ANAKGUNDAR.com